Selasa, 26 November 2013

saya tau, kita saling tau

Ku buka lagi lembar demi lembarnya utk menghadirkan ada-mu. Dan aku kembali seperti melihat sosokmu ada disana, berdialog bersama para pemain yang entah siapa mereka.
Untuk kali pertama aku merindukan satu hal yg tak pernah aku jumpa, tp wahananya menatapku nyata

Jangan tanya kenapa!
Yang jelas aku sudah jatuh di sisa-sisa diammu, ketika hembusan aksaramu menyapa keangkuhanku,
andai kau tau, maluku berceceran kala itu
Gaduh! Tak menentu!
Tapi aku yakin kau tau.
Meski tidak di setiap jengkal langkahku

Yak!!!
Lonceng nya sudah berbunyi
Dan waktuku usai
Tirai pun kembali tertutup
Teriring langkah yg gontai
Tik.. tak.. tik.. tak..
Detik-detiknya masih terasa, tp sudah saatnya pulang

Kau berkemas bersama sekotak tanda tanya, kita tidak berbeda nona!

Minggu, 03 November 2013

dua dua


Dahinya mengkerut, alisnya yang tebal hampir saja menyatu, lalu ia katakan lagi.

Sebuah kisah sebuah perjalanan, menapaki waktu demi waktu, melompati rintangan demi rintangan, tidak ada yang lebih spesial melebihi senyuman di kala ujian menghadang, berucap syukur atas sgala yang Alloh tuliskan. Sulit memang, tapi akan selalu bisa jika ada kemauan. 

Dan lagi lagi kita harus melewati satu per satu langkah sang waktu, yang  kadang memang tak senyaman yang lisan ucapkan, tak setenang yang akal fikirkan, apalagi yang hati pertimbangkan, tapi ada seorang wanita yang berkata Hati bukan hanya sesuatu yang harus di jaga, namun ia sesuatu yang membutuhkan pasokan dzikir untuk menguatkannya ,agar tetap terjaga dengan baik. Jika ada yg mengalami kegalauan, dzikir adalah obat penenangnya.”
“Memang.. Kita bukan seorang sufi yang ketika dzikir lantas hilang segala asa.
Tapi yakkinlah hati ini masih dalam kuasaNYA, dan Ia yg maha kuasa untuk membolak balikan hati manusia
.”

Oh.. rupanya hati wanita ini sedang di rundung pilu menunggu waktu yang katanya hanya dua tahun berlalu. Kemudian menenangkan diri. Ah.. warna pink kesukaanya seolah berubah menjadi abu-abu, samar di antara hitam dan putih, kesabarannya di uji, komitmennya di pertaruhkan lagi. Kataku dalam hati.

Selamat datang 22 !!
Untuk segala pertambahan usia yang DIA pinjamkan padamu, untuk semesta yang sangat mendukung segala keputusanmu menentukan pilihan dalam bimbang, untuk semua yang menyayangi dan engkau do’akan slama berjalan, lalu untuk ‘dia’ yang sedang dalam perjalanan menuju hatimu smoga Alloh berikan kemudahan. Dan untuk keseluruhan hidupmu smoga payung berkah slalu meneduhkanmu. aamiin

 Jakarta, 05 sepuluh 13
teruntuk Laila Abdullah

Rabu, 25 September 2013

renyah tawa



Gaduh!
Tawa renyah kita saling bersautan memecah keramaian
Sesiapapun tak ada yang bisa mengalau tawa kita saat bersama
Ketika duduk, berdiri, berjalan bahkan saat berbaring pun slalu ada saja hal yang kita tertawakan
Entah sebab mereka, atau sgala hal gila yang ada pada masing-masing kita


Sehabis menangispun kita kembali larut dalam tawa, tertawa meledek, tertawa menghina, tertawa yang mengada-ngada, apapun..
Apapun yang membuat duka sirna
Kegalauan ..
Kehilangan..
Kehampaan..
Karna ketika kita bersama harusnya kita lupa bagaimana wujudnya air mata, cukup saja yang kita ingat hanya tentang rasanya yang seperti air laut, agak asin :)

Sabtu, 01 Juni 2013

cintai cara-NYA menegur

ada yang bilang, ikhlas itu gag semudah teori.
ada juga yang bilang, ikhlas itu tergantung bagaimana cara kita menyikapi.


bagi saya pendapat keduanya tidak ada yang salah, karna secara naluri setiap manusia pasti menginginkan sgala sesuatunya terpenuhi, namun gag bisa dipungkiri bahwa apapun yang terjadi pasti karna kuasa illahi, dan itu yang sudah selayaknya kita jalani.

toh mau menangis bombai pun, kalo Alloh sudah berkehendak manusia bisa apa.

ada masanya kita tertawa
ada masanya pula kita menangis
ada kalanya kita tersenyum
ada kalanya pula kita merenung

mungkin keduanya saling bersebrangan namun slalu beriringan, tanpa ada satupun yang saling mendahulukan.


Alloh berkuasa atas segala sesuatu yang DIA cipta.

ketika tawa dan air mata tak di lengkapi sebuah kesadaran, terkadang Alloh menghadirkan rasa tawar agar kita diam sebentar, rasa pedas agar kita tak lagi culas atau rasa pahit agar kita segera bangkit dan rasa manis agar kita berhenti menangis.
semua itu terangkum dalam bentuk ujian atau teguran.

sebenarnya memang bukan hal yang mudah membedakan antara ujian dan teguran, tapi untuk sebuah pembelajaran cobalah pilih teguran ketika musibah tak lagi mampu kita kendalikan.

sebab, ujian adalah bentuk kasih sayang-NYA dalam melatih kesabaran
dan teguran pun adalah bentuk kasih sayang-NYA agar kita mampu mengambil sebuah pelajaran

secara utuh sudah seharusnya kita bersyukur jika Alloh masih mau menegur, itu tandanya kau belum waktunya gugur untuk terus bertempur :)



sedikit mengutip judul buku tere liye "daun yang jatuh tak pernah membenci angin"

Jakarta, juni hari pertama

Selasa, 21 Mei 2013

dalam ketangguhan, akan selalu ada kerapuhan



Ketidakpedulian saya akan banyak hal membuat mereka berfikir, saya adalah orang yang kuat yang tak pernah marah yang lebih senang bercanda saat bersama.
Tak ada beban yang menggelantung di pundak saya, begitu fikiran singkat mereka tentang saya. Dan sungguh itu kerap menjadi beban
Ketika mereka taunya saya adalah orang yang tegar, sehingga sering kali membuat saya takut untuk bercerita banyak hal pada mereka , takut mereka tak mau dengar, takut mereka menganggap saya begitu lemah.

saya benci harus mendapat belas kasian, saya tak suka ada yang menganggap saya rapuh karna saya mengeluh
tapi saya juga gag mau mereka berfikir saya begitu tangguh

dan lucunya orang-orang seperti saya ini tidak hanya satu atau dua orang yang singgah dibumi ini, tp banyak. Ribuan bahkan mungkin jutaan.
Dari kesekian banyak orang-orang seperti ini mungkin membuat kalian yang secara kasat mata, pasti berfikir bahwa kau yang paling merana dan mereka slalu bahagia.
Ku beritahu jika memang kau berfikir demikian. Itu adalah sebuah K E S A L A H A N karna sudut pandang kalian yang sempit,hingga mengambil kesimpulan tanpa sebuah penelitian.
Bahwasanya mereka sama, memikul beban yang sama seperti kalian bahkan mungkin lebih.
Hanya saja mereka mau meredam itu sendiri dalam ruang imajinasi, ada yang mengadu pada illahi Rabbi, atau mengalihkannya ke hobi.
sekali lagi bukan karna mereka tangguh tapi karna mereka mau.


Dan bila kau bertemu orang yang seperti ini, ubahlah cara pandang kalian tentang keadaan mereka dan satu lagi, jangan banyak mengeluh. Berceritalah jika memang benar-benar tak mampu dan kau dihadapkan pada jalan buntu atau turutlah menikmati hidup seperti mereka karna hakekatnya hidup itu hanya sebentar saja, ada kehidupan lain yang lebih berkualitas menanti kita disana.

Rabu, 01 Mei 2013

merindukan tegaknya khilafah islamiyah



terjebak dalam keresahan yang lagi-lagi hanya bisa saya pasrahkan, seorang sperti saya bisa apa, uang pas-pasan, jabatan tak ada ada, apalagi kekuasaan. apa yg bisa saya lakukan kecuali hanya mengadu pada Tuhan pemilik alam.

Ibu kota begitu pandai memutar balikan fakta, seolah tak ada apa-apa, seolah smua baik-baik saja, padahal isinya hanya kebobrokan yg terbungkus hura-hura semata. Moral anak bangsa dipertaruhkan dalam panggung sandiwara yang kian menjengkelkan.

Siapa yang harus di salahkan!
Masyarakatnya ?
Pemimpinya ?
Atau aturannya ?

Yang salah masyarakatnya yg hanya bisa berteriak musiman, berlagak kritis cuma kalo dapet duit saweran, semangatnya berkobar karna sebuah hasutan kemudian padam.
Mungkin tidak semua, tp hampir rata-rata melakukan hal demikian.
Menutup mata dan telinga dari skandal-skandal yang ada, atas nama kekuasaan yg tak tergenggam kemudian suara pun terbungkam. Saya sadar saya menjadi salah satu warga Negara yg kerap kali berpura-pura tuli atas masalah yg mengancam negri ini, merasa lelah stiap kali harus menyaksikan berita kriminal yg berwara-wiri hampir stiap hari.

Yang salah pemimpinya, kenapa tak layangkan aturan sesuai dg aturan Tuhan, padahal mengaku sebagai Negara yg mayoritasnya muslim, tapi malah sibuk sendiri dg tumpukan kekayaan dari hasil jerih payah buruh tani. Tak tau malu mengeruk harta orang tak mampu, menghalalkan riba, menumpuk hutang tak kira-kira tapi rakyat tetap saja banyak yg nelangsa.
Wahai jajaran pemimpin, buta kah mata kalian dengan keadaan muda mudi bangsa yg teracuni adat barat, terkapar di jajah budaya luar, terkepung dalam perkembangan zaman ?

Ya Rabb.. kami semakin merindukan tegaknya khilafah di tengah morat maritnya pemerintahan yang semakin menggila.
Muda mudinya bangga dg adat barat yg cenderung hanya mempertontokan fisik semata.
Okelah  jangan terlalu memakai barometer agama, dg latar belakng kita sebagai orang timur saja suda cukup menjelaskan perbedaan antar kita dan mereka.
Mungkin itu budaya mereka, tp maaf itu bukan budaya kita!
Bukankah itu hanya membuat kita akhirnya memusyawarahkan apa yg Alloh haramkan, naudzubillah.
Kenistaan terjadi dimana-mana, kekerasan tak pandang keluarga bahkan memilah-milah apa yg hukum Alloh tetapkan.

bayangkan jika negri kita benar2 memakai aturan2 yg tertera dalam qur’an.
siapa lg yang berani mencuri jika hukumanya potong jari ??
siapa lg yg yang berani berzinah jika hukumannya di rajam??

Sesungguhnya kita ini hanya sok tau, dengan membuat aturan sendiri kemudian mengesampingkan aturan Tuhan Yang Maha Tahu.

Senin, 11 Maret 2013

berimajinasi lebih asik ketimbang mencaci




Membalas hinaan..
Ah  apa untungnya bagi kita. Toh membalas perlakuan mereka tidak akan membuatmu terlihat hebat bukan?? justru menurutku itu seprti meng-iya-kan apa yang mereka ucap, dan menjadikanmu tidak terlihat  beda dengan mereka.
 
 
Sudahlah.. mungkin mereka belum atau tidak akan pernah mengerti bagaimana kita jatuh bangun memperbaiki semua ini.
 
Ayolah kawan berfikirlah realistis, bukan begitu cara menghadapi mereka yang childish, bahkan rengekan kita pun tidak akan membuat mereka jera, bila memang takdir menginginkan mereka menjadi bagian dari ujian kita.
Biarkan saja mereka berlalu lalang tanpa portal, toh Tuhan tidak buta, seperti yang slalu DIA janjikan, bahwasanya DIA ada, bersama  siapapun yang tabah.
 Lebih baik kita bermain imajinasi, menuliskan mimpi-mimpi, menceritakan waktu yang datang dan pergi atau ingin berkhayalan hingga tingkat tertinggi juga boleh..
 
 
A P A P U N
 
 
Kita akan akan bercerita bermain imajinasi asal bicara, mengolah mimpi dalam kotak pandora, memeluk senja melumat jingga, bermain tebak kata menerka suara, menikmati gula-gula sampai tergila-gila. Pokoknya apa saja yang bisa kau bawa, lalu letakan di tengah-tengah kita.
 
 
 
insayaAlloh telingaku masih cukup produktif untuk menampung smuanya, bila perlu sampai pagi buta :)
hinggah tangismu tak lagi pecah.
Hingga mulutmu sunyi dan habis cerita.
Hingga matamu terpejam dan air matamu enyah tak tersisa
Dan ku pastikan, hingga nanti kau terbangun aku akan tetap berada disitu, disampingmu.

Jumat, 08 Maret 2013

kau bilang cinta padahal buta


Terlalu sering patah hati, mungkin akan membuatmu mulai bertanya-tanya.
Kenapa harus ‘jatuh’ bila cinta ??
Mencintai apa? |ya apa saja..
Cinta uangnya
Cinta manusianya
Cinta profesinya
Cinta bendanya

Dan apapun itu yang terbungkus rapi dalam dunia yang fana, lalu kita sematkan kata cinta di dalamnya, untuk apa? Untuk memantapkan rasa yang membabibuta, menempatkan ia di atas segalanya, sampai akhirnya derita yang akan menyadarkan kita lalu protes dan tersedu-sedu di hadapan-Nya. Kemudian mulai mencari-cari arti dari cinta yang sebenarnya.

Persis!!  Dulu pun mereka berfikir demikian bahkan lebih gila dari cara berfikiran kalian, tapi ya sudah apa mau di kata, seperti yang pernah ku bilang waktu itu terlalu angkuh untuk kau rayu. Jadi tak perlu mengemis-ngemis waktu yang telah beranjak meninggalkanmu.

Menangisi keadaan boleh, asal jangan berlebihan, menangisi dosa silahkan kalau perlu sampai air matamu kering kerontang. Dan berfikirlah seribu kali untuk kembali mengulang hal bodoh yang pernah kau ukir di masalalu dengan segala legitimasi konyolmu.

Kau sebut itu cinta, lalu karna cinta perlahan kau mengabaikan-Nya..
Kau bilang itu rasa, tapi membuatmu buta..
Kau bilang wajar karna kau manusia, heii manusia itu harusnya paham dengan norma-norma yang ada.
Enta kau yang gila atau aku yang tak tau apa apa
Dan kau tau dunia hanya sementara tp kenapa harus membuatmu susah payah, sementara akhirat yang kekal kau abaikan begitu saja.