Terlalu
sering patah hati, mungkin akan membuatmu mulai bertanya-tanya.
Kenapa
harus ‘jatuh’ bila cinta ??
Mencintai
apa? |ya apa saja..
Cinta
uangnya
Cinta
manusianya
Cinta
profesinya
Cinta
bendanya
Dan
apapun itu yang terbungkus rapi dalam dunia yang fana, lalu kita sematkan kata
cinta di dalamnya, untuk apa? Untuk memantapkan rasa yang membabibuta,
menempatkan ia di atas segalanya, sampai akhirnya derita yang akan menyadarkan
kita lalu protes dan tersedu-sedu di hadapan-Nya. Kemudian mulai mencari-cari
arti dari cinta yang sebenarnya.
Persis!!
Dulu pun mereka berfikir demikian bahkan lebih gila dari cara berfikiran
kalian, tapi ya sudah apa mau di kata, seperti yang pernah ku bilang waktu itu
terlalu angkuh untuk kau rayu. Jadi tak perlu mengemis-ngemis waktu yang telah
beranjak meninggalkanmu.
Menangisi
keadaan boleh, asal jangan berlebihan, menangisi dosa silahkan kalau perlu
sampai air matamu kering kerontang. Dan berfikirlah seribu kali untuk kembali
mengulang hal bodoh yang pernah kau ukir di masalalu dengan segala legitimasi
konyolmu.
Kau sebut
itu cinta, lalu karna cinta perlahan kau mengabaikan-Nya..
Kau
bilang itu rasa, tapi membuatmu buta..
Kau
bilang wajar karna kau manusia, heii manusia itu harusnya paham dengan
norma-norma yang ada.
Enta kau
yang gila atau aku yang tak tau apa apa
Dan kau
tau dunia hanya sementara tp kenapa harus membuatmu susah payah, sementara
akhirat yang kekal kau abaikan begitu saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar