Senin, 11 Maret 2013

berimajinasi lebih asik ketimbang mencaci




Membalas hinaan..
Ah  apa untungnya bagi kita. Toh membalas perlakuan mereka tidak akan membuatmu terlihat hebat bukan?? justru menurutku itu seprti meng-iya-kan apa yang mereka ucap, dan menjadikanmu tidak terlihat  beda dengan mereka.
 
 
Sudahlah.. mungkin mereka belum atau tidak akan pernah mengerti bagaimana kita jatuh bangun memperbaiki semua ini.
 
Ayolah kawan berfikirlah realistis, bukan begitu cara menghadapi mereka yang childish, bahkan rengekan kita pun tidak akan membuat mereka jera, bila memang takdir menginginkan mereka menjadi bagian dari ujian kita.
Biarkan saja mereka berlalu lalang tanpa portal, toh Tuhan tidak buta, seperti yang slalu DIA janjikan, bahwasanya DIA ada, bersama  siapapun yang tabah.
 Lebih baik kita bermain imajinasi, menuliskan mimpi-mimpi, menceritakan waktu yang datang dan pergi atau ingin berkhayalan hingga tingkat tertinggi juga boleh..
 
 
A P A P U N
 
 
Kita akan akan bercerita bermain imajinasi asal bicara, mengolah mimpi dalam kotak pandora, memeluk senja melumat jingga, bermain tebak kata menerka suara, menikmati gula-gula sampai tergila-gila. Pokoknya apa saja yang bisa kau bawa, lalu letakan di tengah-tengah kita.
 
 
 
insayaAlloh telingaku masih cukup produktif untuk menampung smuanya, bila perlu sampai pagi buta :)
hinggah tangismu tak lagi pecah.
Hingga mulutmu sunyi dan habis cerita.
Hingga matamu terpejam dan air matamu enyah tak tersisa
Dan ku pastikan, hingga nanti kau terbangun aku akan tetap berada disitu, disampingmu.

Jumat, 08 Maret 2013

kau bilang cinta padahal buta


Terlalu sering patah hati, mungkin akan membuatmu mulai bertanya-tanya.
Kenapa harus ‘jatuh’ bila cinta ??
Mencintai apa? |ya apa saja..
Cinta uangnya
Cinta manusianya
Cinta profesinya
Cinta bendanya

Dan apapun itu yang terbungkus rapi dalam dunia yang fana, lalu kita sematkan kata cinta di dalamnya, untuk apa? Untuk memantapkan rasa yang membabibuta, menempatkan ia di atas segalanya, sampai akhirnya derita yang akan menyadarkan kita lalu protes dan tersedu-sedu di hadapan-Nya. Kemudian mulai mencari-cari arti dari cinta yang sebenarnya.

Persis!!  Dulu pun mereka berfikir demikian bahkan lebih gila dari cara berfikiran kalian, tapi ya sudah apa mau di kata, seperti yang pernah ku bilang waktu itu terlalu angkuh untuk kau rayu. Jadi tak perlu mengemis-ngemis waktu yang telah beranjak meninggalkanmu.

Menangisi keadaan boleh, asal jangan berlebihan, menangisi dosa silahkan kalau perlu sampai air matamu kering kerontang. Dan berfikirlah seribu kali untuk kembali mengulang hal bodoh yang pernah kau ukir di masalalu dengan segala legitimasi konyolmu.

Kau sebut itu cinta, lalu karna cinta perlahan kau mengabaikan-Nya..
Kau bilang itu rasa, tapi membuatmu buta..
Kau bilang wajar karna kau manusia, heii manusia itu harusnya paham dengan norma-norma yang ada.
Enta kau yang gila atau aku yang tak tau apa apa
Dan kau tau dunia hanya sementara tp kenapa harus membuatmu susah payah, sementara akhirat yang kekal kau abaikan begitu saja.