Selasa, 23 Juni 2015

RAMADHAN SEBAGAI BISNIS UKHRAWI


Dilihat dari keberadaannya yang memberikan keuntungan bagi manusia di mana manusia datang ke dunia untuk bercocok tanam dan berbisnis untuk akhirat,
Maka puasa Ramadhan  memiliki sejumlah hikmah.
Namun kita hanya akan menyebutkan salah satunya sebagai berikut:
Pahala beramal di bulan Ramadhan dilipatgandakan hingga seribu kali.
Setiap huruf Alquran memiliki sepuluh pahala, dihitung sebagai sepuluh kebaikan, dan mendatangkan sepuluh buah surga sebagaimana disebutkan dalam hadits Nabi saw.
Pada bulan Ramadhan setiap huruf menghasilkan seribu pahala; bukan lagi sepuluh.
Setiap huruf dari ayat-ayat tertentu—seperti ayat Kursi—mendatangkan ribuan pahala.
Pahala tersebut semakin bertambah pada hari-hari jumat di bulan Ramadhan.
Serta, ia bisa mencapai tiga puluh ribu pahala pada malam Laylatul Qadar. 
Ya, Alquran al-Karim yang setiap hurufnya memberikan tiga puluh ribu buah abadi menjadi pohon bersinar—seperti pohon Tuba sorga—di mana kaum beriman di bulan Ramadhan meraih buah kekal abadi yang terhitung jutaan.
Renungkan dan perhatikan dengan seksama bisnis suci, kekal, dan menguntungkan itu. Lalu bayangkan mereka yang tidak mengetahui nilai dari huruf-huruf suci tersebut. Betapa ia sangat merugi!

Demikianlah, bulan Ramadhan yang penuh berkah laksana galeri bisnis ukhrawi atau pasar yang sangat dinamis.
Ia bagikan tanah yang sangat subur dan kaya yang dapat menghasilkan berbagai panenan ukhrawi.
Ia seperti hujan yang turun pada bulan April untuk menumbuhkan dan memberikan keberkahan kepada amal manusia.
Ia juga laksana festival besar dan hari raya suci yang menggelar ritual ubudiyah manusia terhadap kekuasaan rububiyah ilahi.   
Karena itu, manusia diberi kewajiban berpuasa agar tidak berkutat pada berbagai kebutuhan hewani seperti makan, minum, dan berbagai kebutuhan nafsu lainnya yang dibarengi dengan kelalaian.
Juga agar ia tidak terjerumus ke dalam syahwat hawa nafsu dan berbagai urusan yang tidak berguna. 
Dengan berpuasa ia laksana cermin yang memantulkan sifat shamdâniyah Tuhan di mana untuk sementara waktu ia keluar dari tabiat hewani dan masuk ke dalam kondisi yang menyerupai malaikat.
Atau, ia menjadi sosok ukhrawi dan rohani yang tampak pada fisik dengan masuk ke dalam bisnis akhirat dan melepaskan berbagai kebutuhan duniawi yang bersifat temporer. 
Ya, Ramadhan yang penuh berkah membuat orang yang berpuasa di dunia fana dan kehidupan singkat ini mendapatkan umur yang kekal dan kehidupan abadi.
Satu Ramadhan saja dapat memperoleh berbagai buah usia yang mendekati delapan puluh tahun.
Keberadaan satu malam Laylatul Qadar yang lebih baik daripada seribu bulan sesuai dengan bunyi nas Alquran merupakan argumen yang kuat atasnya.

Seorang raja dapat menetapkan beberapa hari dalam masa pemerintahannya atau setiap tahun, entah atas nama pencapaian puncak pemerintahan atau hari-hari lain yang bersinar, dengan menjadikan hari tersebut sebagai momen dan hari raya bagi rakyatnya, yang ketika itu ia tidak memberlakukan hukum yang biasanya berlaku terhadap mereka yang setia.
Namun ia menjadikan mereka sebagai wujud dari kebaikan dan karunianya yang istimewa.
Ia mengundang mereka ke kantornya secara langsung tanpa hijab, memberikan perlindungan khusus, menghadirkan sebuah penghormatan dan prosedur yang tak seperti biasanya, serta mempersembahkan berbagai bentuk kemurahannya kepada mereka.
Demikian pula dengan Tuhan Yang Mahakuasa, yang Mahaagung dan Maha Pemurah.
Dia adalah Penguasa abadi dan azali.
Dia Penguasa delapan belas ribu alam.
Pada bulan Ramadhan Allah menurunkan Alquran al-Hakim yang merupakan firman termasyhur-Nya yang tertuju kepada ribuan alam itu.
Karena itu, kedatangan bulan Ramadhan laksana hari raya ilahi yang istimewa, pameran rabbani, serta majelis ruhani.
Ia adalah bagian dari tuntunan hikmah-Nya.
Ketika bulan Ramadhan mencerminkan hari raya yang memberikan kegembiraan, tidak aneh kalau di dalamnya terdapat perintah puasa agar pada tingkat tertentu manusia bisa mengalahkan berbagai kesibukan hewaninya yang rendah.



Dari al maktubat karya Said Nursi

Senin, 29 Desember 2014

AMANAT KHALIFAH UMAR BIN KHATTAB MELALUI TULANG ONTA


bersumber dari ceramah KH. Zainudin MZ untuk di pakai dalam praktek Pembelajaran SKI dg metode role play yang mengambil tema tentang kepemimpinan sayyidina Umar bin Khattab sbg amirul mu'minin yang adil dan bijaksana.



Al kisah ketika khalifah amirul mu’minin Umar bin Khattab  menjadi seorang  khalifah, Dia mempunyai gubernur yang memimpin Mesir yaitu Am’r Bin Ash. Am’r bin  Ash ini orangnya mirip bangsawan, istananya besar, prajuritnya banyak, bajunya pun bagus-bagus. Tetapi tidak jauh dari depan istananya yang megah itu terdapat sebuah gubuk kecil, reyot dan kepunyaan orang yahudi, Itulah yang membuat jengkel  Am’r bin Ash, lalu pada suatu hari ketika duduk diteras istana………………’’

Am’r bin ash : subhanallah megahnya istanaku !!!!! ini tempat kalo di bikin mesjid pasti sangat   Indah!! Tapi disana terdapat gubug yg amat reot yang menghalangi niatku, ah.. lebih baik ku panggil prajurit..
Am’r bin Ash : prajurit…..prajurit…..!
Prajurit 1           : Ada apa tuan memenggil saya?
Am’r bin ash     : Aku sudah kesal melihat gubuk  reyot dan kecil yang ada disana itu, gubuk itu
                            mengganggu keindahan iastanaku!
Prajurit 1            : Lalu harus saya apakan gubuk itu?
Am’r bin ash’     : Besok kau panggil orang yang  punya gubuk tersebut dan suruh mengahadapku!”
Prajurit 1         :”Baik tuan  ………. saya permisi tuan 
Keesokan harinya prajurit-prajurit Am’r bin Ash mendatangi kediaman yahudi
Prajurit 2         : Yahudi….yahudi (seraya mengetuk pintu).
Yahudi             :(Membuka pintu dengan perasaan terkejut) Ada  apa ya Tuan?
Parjurit 2         : Kamu di panggail tuan Am’r bin ash ”
Yahudi              : Untuk apa ya Tuan? Bukannya saya tidak punya salah kepada tuan gubernur?
Prajurit 2         : Sudah lah ikut saja dengan kami……!
 Lalu di bawanya yahudi itu, dan sesampai nya di istana
Prajurit 1         : Permisi Tuan,ini ! Kami membawa yahudi yang mempunyai gubuk itu Tuan!
Am’r bin ash    : Hey,Yahudi. Apa benar kamu yang mempunyai gubuk yang disana itu?
Yahudi              : Benar Tuan! Ada apa dengan gubuk saya Tuan?
Am’r bin ash  : Kamu tahu tidak di tepat gubuk itu saya akan membuat masjid besar. Jadi saya   berniat membeli gubuk kamu itu !
Yahudi             : Tidak mau Tuan.
Am’r bin ash  : Saya akan membeli nya dua kali lipat !
Yahudi             : Tidak mau Tuan.
Amar bin ash  : bagaimana kalau 3x lipat !
Yahudi             : 10x lipat pun tidak akan saya jual. karena saya dari muda peras keringat hanya gubuk itu yang saya punya.
Am’r bin ash: Hey Yahudi …..Kalau kamu tidak mau menjual nya terpaksa kami aikan gusur gubuk mu itu…..Yahudi!

Yahudi itu pun meninggalkan istana Dan keesokan hari nya ketika Yahudi itu tertidur, di depan gubuk nya yang kecil datanglah sekelompok prajurit
Yahudi            : Ada apa ini Tuan?
Prhjurit 3       : Hancurkan cepat hancurkan!
Yahudi           : Jangan Tuan jangan.
Prajurit 3       : Alah banyak bicara kamu… sanah pergi… ayo cepat hancurkan!”.
Yahudi           : Jangan tuan. (sambilmenagis)
Prajurit 2       : Bagaimana dengan barang-barang ini?
Prajurit 3       : Sudah buang saja !.
Prajurit 2       : Sudah hancur semua Tuan.
Prajurit 3       : Sudah,ayo kita pergi.
Yahudi           : Oh….Rumah ku..(menangis). Awas kau Am’r bin Ash. tapi jika ku pikir-pikir Am’r bin Ash itu kan hanya  Gubernur dan masih ada yang  lebih tinggi dari Dia Yaitu kholifah Umar bin Khattab yang ada di Madinah. Baiklah saya mau lapor kepada beliau.”
Berangkat lah Yahudi tersebut dengan hati yang sedih menuju madinah untuk menemui Umar bin Khattab. Dari mesir  dia berngkat ke Madinah dengan berjalan kaki. Di setiap perjalanannya dia berpikir membanding-bandingkan.
Yahudi          : Wah bicara tentang hal ini ,ini kan pemimpin tertinggi, kalau gubernur nya saja istananya besar  apa lagi kholifah nya.Trus saya bukan orang muslim lagi, apa iya nanti saya akan dianggap jika  mengadu?? Ah… tp coba sajalah dulu.

Yahudi itu pun terus melanjutkan perjalanannya. Sesampainya di pintu gerbang Kota Madinah Yahudi itu pun bertemu dengan seseorang yang bersandar di pohon kurma.
Yahudi   : Permisi Tuan?
Umar     :  Hem. Ada apa?
Yahudi    : Begini, Tuan tahu khalifah Umar bin Khattab?
Umar      :Ya.. Saya tahu memangnya kenapa?
Yahudi    : istananya di mana ya,Tuan?
Umar      : Istananya di atas lumpur.
Yahudi    : Dia atas lumpur? (bingung)
Umar       : Iya di atas lumpur.
Yahudi    : Kalau pengawalnya banyak ya,Tuan?
Umar       : Banyak, anak yatim, janda tua, orang-orang lemah itu pengawal nya.
Yahudi     : Hah (bingung).. Eh kalau baju kebanggaanya apa tuan? Sutra ya?.
Umar       : Baju kebanggaannya malu dan taqwa.
Yahudi     : Saya tidak mengerti tuan.
Umar       : ya itu lah Umar bin Khattab.
Yahudi     : lalu sekarang dia ada di mana,Tuan?
Umar       : di hadapan kamu.
Yahudi itu pun bergetar… dia benar-benar sangat tidak menyangka. Dan Umar bertanya
Umar     : dari mana kamu?
Yahudi    : saya dari mesir tuan.
Umar       : Memang  ada keperluan apa kau datang kemari?.
Yahudi     : Begini Tuan,Gubernur tuan yang berada di Mesir Am’r bin Ash menggusur  saya Tuan.
Umar       : Menggusur kenapa?
Yahudi     : Begini Tuan, saya kan mempunyai gubuk tidak jauh dari depan istana . Katanya tanah yang saya yang  tinggali itu akan di buat sebuah mesjid, saya tidak mau eh malah di gusur paksa. Saya     kesini   mau mencari keadilan Tuan.
Umar       : Oh begitu (berpikir)….Kalau begitu kamu lihat tempat sampah di sana?
Yahudi     : Iya saya melihatnya
Umar      : Kamu pergi kesana, cari tulang Unta lalu bawa kemari!
Yahudi    : Tuaan saya kesini mau mencari keadilan, kalau tulang unta di mesir juga banyak.
Umar      : Sudah lah ambil saja.

Yahudi itu pun pergi ke tempat sampah itu. Kemudian  dia menemukan satu tulang unta.
Yahudi   : Ini Tuan !
Umar     : Sini (Tulang itu di garis lurus dengan pedangnya) Bawa ini ke Mesir dan berikan kepada Am’r bin Ash!
Yahudi   : Saya jadi bertambah bingung Tuan. Nanti saya harus berkata apa di hadapan Am’r bin Ash.
Umar      : Sudah lah bawa saja.

Yahudi itu pun kembali ke Mesir dengan rasa bimbang. Perjalananya yang cukup lama pun dia tempuh, dan sesampainya di  Mesir . Mesjid yang di buat sedang dalam pengerjaan. Yahudi segera mendatangi istana Am’r bin Ash untuk menyembaikan pesan dari khalifah
Yahudi          : Permisi  Tuan.
Prajurit 1      : Iya ada apa?
Yahudi          : Boleh saya bertemu dengan Tuan Am’r bin Ash?
Prajurit 1      : Memang kamu siapa dan ada perlu apa?
Yahudi           : Saya yahudi yang dulu gubuk nya di hancurkan dan saya ingin bertemu dengan Tuan Am’r bin Ash untuk menyampaikan amanat dari khalifah Umar bin Khattab.
Prajurit 1        : Sebentar saya  panggilkan dulu.
Prajurit pun pergi menemui Am’r bin Ash, menyampaikan bahwa ada seorang yahudi yang gubuknya dulu dihancurkan datang, dan katanya ingin menyampaikan amanat dari Khalifah Umar bin Khattab. Dan Am’r bin Ash pun terkejut lalu menemui yahudi itu.
Am’r bin Ash  : Hey Yahudi mau apa kamu?
Yahudi              : Begini Tuan, Sewaktu gubuk saya di hancurkan saya pergi ke Madinah menemui Umar bin  Khattab. Dan saya di suruh memberikan ini kepada tuan. (memberikan tulang unta yang tadi di garis lurus ole Umar bin Khattab)
Kemudian badan Am’r bin Ash bergetar karena melihat tulang itu. Lalu segera member perintah kepada prajuritnya.
Am’r bin Ash   : Hey prajurit! hentikan pembanguna Mesjid. hancurkan banguna itu dan dirikan kembali gubuk yahudi
Yahudi                : Sebentar Tuan mengapa hanya melihat  tulang saja Tuan sampai bergetar dan
                             menghentikan  pembangunan? (bingung)
Am’r bin Ash    : Kau tahu tidak, tulang ini berisi teguran pahit dari khalifah Umar bin Khattab
Yahudi             : Memang apa maksudnya tuan?
Am’r bin Ash   : Kau mau tau teguran ini berisi ”Hai Am’r bin Ash ingat lah kamu, siapakah kamu dan setinggi apapun jabatanmu suatu saat nanti kamu akan menjadi tulang belulang. Karena itu bertindak adilah kamu seperti huruf alif yang tegak lurus, adil di atas dan adil di bawah, jangan sampai bengkok. Sebab jika kau bengkok nanti aku sendiri yang akan meluruskan mu dengan pedangku.
Yahudi               : Oh begitu…. jadi tuan, Islam itu adil  ya?
Am’r bin Ash   : Iya benar. Islam memang adil. Maafkan saya yahudi
Yahudi               : yasudah kalau gitu ambil saja tanah saya tuan.
Am’r bin ash    : Mau kamu jual?.
Yahudi               : Tidak, saya berikan saja semuanya.
Ama’ bin Ash   : Benar kamu?
Yahudi               : Iya benar Tuan, dan satelah ini saya mau belajar untuk memahami  islam yang
                             sesungguh nya. Dan mengamalkanya dalam hidup saya
Am’r bin Ash   : Alhamdulillah… terima kasih
Akhir nya Yahudi itu pun menjadi seorang muslim karena kebijaksanaan khalifah Umar bin Khattab. Dan masjid yang di buat pun sekaramg masih berdiri kokoh di mesir




Kamis, 05 Juni 2014

Hafidz Cilik Buta : Saya tak pernah minta pengelihatan saya kembali



sempatkan
melihat!!
mungkin kita akan sangat malu
atas apa yg telah kita perbuat.
menelan ludah, atas waktu yg
sia-sia.

smoga Alloh permudah kita untuk lebih dekat dg al-Qur'an

Selasa, 26 November 2013

saya tau, kita saling tau

Ku buka lagi lembar demi lembarnya utk menghadirkan ada-mu. Dan aku kembali seperti melihat sosokmu ada disana, berdialog bersama para pemain yang entah siapa mereka.
Untuk kali pertama aku merindukan satu hal yg tak pernah aku jumpa, tp wahananya menatapku nyata

Jangan tanya kenapa!
Yang jelas aku sudah jatuh di sisa-sisa diammu, ketika hembusan aksaramu menyapa keangkuhanku,
andai kau tau, maluku berceceran kala itu
Gaduh! Tak menentu!
Tapi aku yakin kau tau.
Meski tidak di setiap jengkal langkahku

Yak!!!
Lonceng nya sudah berbunyi
Dan waktuku usai
Tirai pun kembali tertutup
Teriring langkah yg gontai
Tik.. tak.. tik.. tak..
Detik-detiknya masih terasa, tp sudah saatnya pulang

Kau berkemas bersama sekotak tanda tanya, kita tidak berbeda nona!

Minggu, 03 November 2013

dua dua


Dahinya mengkerut, alisnya yang tebal hampir saja menyatu, lalu ia katakan lagi.

Sebuah kisah sebuah perjalanan, menapaki waktu demi waktu, melompati rintangan demi rintangan, tidak ada yang lebih spesial melebihi senyuman di kala ujian menghadang, berucap syukur atas sgala yang Alloh tuliskan. Sulit memang, tapi akan selalu bisa jika ada kemauan. 

Dan lagi lagi kita harus melewati satu per satu langkah sang waktu, yang  kadang memang tak senyaman yang lisan ucapkan, tak setenang yang akal fikirkan, apalagi yang hati pertimbangkan, tapi ada seorang wanita yang berkata Hati bukan hanya sesuatu yang harus di jaga, namun ia sesuatu yang membutuhkan pasokan dzikir untuk menguatkannya ,agar tetap terjaga dengan baik. Jika ada yg mengalami kegalauan, dzikir adalah obat penenangnya.”
“Memang.. Kita bukan seorang sufi yang ketika dzikir lantas hilang segala asa.
Tapi yakkinlah hati ini masih dalam kuasaNYA, dan Ia yg maha kuasa untuk membolak balikan hati manusia
.”

Oh.. rupanya hati wanita ini sedang di rundung pilu menunggu waktu yang katanya hanya dua tahun berlalu. Kemudian menenangkan diri. Ah.. warna pink kesukaanya seolah berubah menjadi abu-abu, samar di antara hitam dan putih, kesabarannya di uji, komitmennya di pertaruhkan lagi. Kataku dalam hati.

Selamat datang 22 !!
Untuk segala pertambahan usia yang DIA pinjamkan padamu, untuk semesta yang sangat mendukung segala keputusanmu menentukan pilihan dalam bimbang, untuk semua yang menyayangi dan engkau do’akan slama berjalan, lalu untuk ‘dia’ yang sedang dalam perjalanan menuju hatimu smoga Alloh berikan kemudahan. Dan untuk keseluruhan hidupmu smoga payung berkah slalu meneduhkanmu. aamiin

 Jakarta, 05 sepuluh 13
teruntuk Laila Abdullah

Rabu, 25 September 2013

renyah tawa



Gaduh!
Tawa renyah kita saling bersautan memecah keramaian
Sesiapapun tak ada yang bisa mengalau tawa kita saat bersama
Ketika duduk, berdiri, berjalan bahkan saat berbaring pun slalu ada saja hal yang kita tertawakan
Entah sebab mereka, atau sgala hal gila yang ada pada masing-masing kita


Sehabis menangispun kita kembali larut dalam tawa, tertawa meledek, tertawa menghina, tertawa yang mengada-ngada, apapun..
Apapun yang membuat duka sirna
Kegalauan ..
Kehilangan..
Kehampaan..
Karna ketika kita bersama harusnya kita lupa bagaimana wujudnya air mata, cukup saja yang kita ingat hanya tentang rasanya yang seperti air laut, agak asin :)