Senin, 11 Maret 2013

berimajinasi lebih asik ketimbang mencaci




Membalas hinaan..
Ah  apa untungnya bagi kita. Toh membalas perlakuan mereka tidak akan membuatmu terlihat hebat bukan?? justru menurutku itu seprti meng-iya-kan apa yang mereka ucap, dan menjadikanmu tidak terlihat  beda dengan mereka.
 
 
Sudahlah.. mungkin mereka belum atau tidak akan pernah mengerti bagaimana kita jatuh bangun memperbaiki semua ini.
 
Ayolah kawan berfikirlah realistis, bukan begitu cara menghadapi mereka yang childish, bahkan rengekan kita pun tidak akan membuat mereka jera, bila memang takdir menginginkan mereka menjadi bagian dari ujian kita.
Biarkan saja mereka berlalu lalang tanpa portal, toh Tuhan tidak buta, seperti yang slalu DIA janjikan, bahwasanya DIA ada, bersama  siapapun yang tabah.
 Lebih baik kita bermain imajinasi, menuliskan mimpi-mimpi, menceritakan waktu yang datang dan pergi atau ingin berkhayalan hingga tingkat tertinggi juga boleh..
 
 
A P A P U N
 
 
Kita akan akan bercerita bermain imajinasi asal bicara, mengolah mimpi dalam kotak pandora, memeluk senja melumat jingga, bermain tebak kata menerka suara, menikmati gula-gula sampai tergila-gila. Pokoknya apa saja yang bisa kau bawa, lalu letakan di tengah-tengah kita.
 
 
 
insayaAlloh telingaku masih cukup produktif untuk menampung smuanya, bila perlu sampai pagi buta :)
hinggah tangismu tak lagi pecah.
Hingga mulutmu sunyi dan habis cerita.
Hingga matamu terpejam dan air matamu enyah tak tersisa
Dan ku pastikan, hingga nanti kau terbangun aku akan tetap berada disitu, disampingmu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar