Senin, 29 Oktober 2012

potret pelangi

Aku di sudut langit mendung , tidak lagi berharap pada sinar mentari .
– berfikir tentang pelangi —

Baiklah hujan yang deras sekalian tak apa asal mau berjanji dengan ku setelah itu mau menghadirkan pelanginya .
Angan ku membayang sekiranya langit mau berbaik hati memanjakan mata kami,
ya… kami para perindu pelangi yang kerap kali menanti warna-warni langit yang slalu membuat kami takjub atas kuasa-Nya,  memuji akan pelukisnya Yang Agung.
Tapi ada yang terlupakan , aku lupa sekarang sudah petang .
Jadi seberapapun aku memaksanya berjanji  langit tidak akan menghadiahkan pelanginya .
Dan sebentar lagi petang menghilang berganiti tugas dengan malam ,
aku masih berharap tp sekarang aku tidak lagi berharap pada langit namun keajaiban
‘seandainya ada pelangi yang mmbujur cantik setelah hujan berhenti dan matahari tenggelam’
ah.. daya hayal ku mulai kelewatan, apa mungkin pelangi sudi bercinta dengan gelap ????

 
jakarta, lupa tanggal
di pojok angkot di peluk sepi dalam balutan bising ibukota sore hari

Tidak ada komentar:

Posting Komentar