memulai
pagi dg merapikan barisan asa, tak perduli jika harus ku mulai dari nol. Bagiku
tidak ada istilah kesiangan sekalipun mentari hampir menari-nari dalam
singgahsananya. sekali lagi aku tidak perduli, Aku sudah bangun dari mimpi dan akan
mengejar asa yang berlari !
“tapi Tuan, hari ini apa tidak terlalu pagi
untuk memaksaku berdiri lebih tegap dari hari kemarin”
“lalu kau akan
menunggu sampai kapan?”
“beri aku sedikit jeda untuk bernafas panjang, dan berfikir lebih jernih
sekali lagi untuk mengatur siasat agar langkahku tak lagi papah.”
“tapi aku tidak bisa
membuang waktu menunggumu, pahamilah aku adalah asa yang tidak hanya diburu
oleh mu.”
“yaa.. aku tau!”
“lantas kau tunggu
apalagi, bergeraklah! Bergerak!!
“aku masih lelah
paska pengejaran tempo hari, ku mohon pintalah pada sang waktu untuk memberiku
keringanan sedikit saja untuk melanjutkan pemburuanku, esok.”
“sayangnya waktu
terlalu angkuh untuk di rayu!”
“tapi aku benar-benar
membutuhkan pemulihan, tolong aku.”
“maaf, aku harus
pergi. Teruslah kejar aku jangan biarkan lelah mengalahkanmu.”
“baiklah, aku tidak
akan lagi memintamu untuk menunggu, pergilah temui mereka yang tak pandang
lelah dalam memburumu. Aku maklum, kau bukanlah milik pemalas sepertiku.”
“berhentilah jadi
pecundang, kau tak perlu menunggu petang untuk menjadi seorang pembangkang. Sesungguhnya
aku dekat, kau hanya perlu merapat tanpa banyak berdebat.”
Teriak
asa memecah suasana, membuyarkan lamunan.
Aku
berbisik “kamu tak perlu khawatir aku mampu memperlakukan masalalu dengan
apik, untuk masa depan yg lebih baik.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar