Selasa, 06 November 2012

Teruntuk, entah siapa Kamu

Aku masih disini, ditemani sepi dan pengapnya rindu. Apa kau tau ?
Menahan getirnya rasa dalam tombak cemburu pada muda mudi yg berlalu.
Menantimu bukan hal yg mudah, memang. Tapi keyakinanku bilang aku mampu bahkan sanggup mengukir senyum dihadapan mereka yang kerap kali menggodaku dengan menanyakan keberadaanmu.
Aku mencoba untuk tidak perduli, tapi andai saja kau tau itu perih.

Walau begitu, Sungguh,
Demi menunggumu, aku rela menangis di balik pintu zaman yang kerap kali menawarkan senyuman.
Demi menunggumu, aku siap meski cibiran sekitar semakin mengganggu telingaku.
Demi menunggumu, tak jarang aku menghajar waktu yg senang menyelipkan sendu.

Kamu,
Kepadamu rindu ku simpan rapi didalam qolbu.
Kepadamu, kapan muncul dipermukaan hidupku untuk menjelma menjadi kehidupan baru?
Kepadamu, mintalah selalu pada-Nya agar aku slalu dikuatkan dalam menunggu.
Kepadaamu, ku mohon jangan terlalu lama membuatku di rajam piluny rindu.

Padamu wahai pemilik tulang rusukku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar