Wahai luka kenapa tiba-tiba kau hadir dan menghantuiku lagi?? Padahal pemakamanmu telah ku taburi bunga keikhlasan.
Apa kau bangkit untuk menagih janji yg belum sempat terbayar?
Tapi apa?
Aku lupa.
Atau mungkin bunga-bungaku telah layu dan
meninggalkan bau busuk yang mengganggu.
Maafkan aku.
Aku lupa mengunjungimu.
Ku mohon sebelum hisabmu mengudara, tetaplah
terjaga.
meski bau busuk mengelilingi, meski tak ada
seorangpun yang menaburi bunga lagi.
Tetaplah disana, jangan kemana-mana, apalagi
menghantuiku di kala sepi.
Aku bisa hilang kendali jika bayanganmu kembali
menari.
Pergilah..
Kau tak pantas ada disini,
tempatmu bersama mimpi-mimpi yang terbunuh tragis.
Tapi percayalah..
Aku akan sering datang untuk menaburi bunga dan
memanjatkan do’a agar kau tenang disana.
Jakarta, Aku lupa aku luka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar